Buaya Tenggiling

 Crocodylus raninus, juga dikenal sebagai Buaya Tenggiling Kalimantan, adalah spesies buaya air tawar yang endemik di pulau Kalimantan di Asia Tenggara. Spesies ini telah lama menjadi objek penelitian dan pengamatan karena karakteristik uniknya. Berikut adalah beberapa informasi lebih lanjut tentang Crocodylus raninus:

Ciri Fisik: Buaya Tenggiling Kalimantan memiliki karakteristik fisik yang mencolok, yang membedakannya dari buaya-buaya lainnya. Mereka memiliki kulit berwarna abu-abu atau coklat tua yang khas, dan yang paling mencolok adalah deretan tonjolan di sepanjang punggung mereka, yang memberi mereka nama "Tenggiling." Tonjolan ini adalah keratin yang keras, mirip dengan duri-duri pada tenggiling darat, dan tampaknya berperan dalam melindungi diri mereka dan juga mungkin dalam memikat pasangan selama musim kawin.

Habitat: Buaya Tenggiling Kalimantan biasanya ditemukan di sungai, danau, rawa-rawa, dan habitat perairan tawar lainnya di Kalimantan. Mereka cenderung lebih aktif pada malam hari dan sering menyukai perairan yang lebih tenang.

Perilaku Makanan: Seperti buaya-buaya lainnya, Buaya Tenggiling Kalimantan adalah pemangsa. Mereka memakan berbagai mangsa, termasuk ikan, amfibi, mamalia kecil, dan burung yang mendekati perairan.

Status Konservasi: Karena penelitian yang terbatas dan persebarannya yang terbatas, Buaya Tenggiling Kalimantan termasuk dalam kategori "Data Kurang" di daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature). Itu berarti ada kebutuhan untuk lebih banyak penelitian dan pemahaman tentang spesies ini untuk melindungi dan menjaga kelangsungan hidupnya.

Buaya Tenggiling Kalimantan adalah spesies buaya yang menarik dengan ciri-ciri fisik yang unik dan lingkup distribusi yang terbatas. Perlindungan dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjaga keberlanjutan spesies ini dan habitat alam mereka.

Itu saja mengenai  Buaya Tenggiling, semoga dapat menambah pengetahuan teman-teman.

Terimakasih